Semilir lembut angin pantai timur ujong blang, Kota Lhokseumawe memberikan rasa sejuk di tengah teriknya sang mentari. Rasa kantuk sesekali merasuk dalam fikiran dan jiwa. Namun, rasa itu seketika hilang ketika teringat akan nasibnya esok hari. Yah, Nasib dari seorang penarik pukat, dimana dalam tugasnya adalah menarik pukat yang panjangnya bisa mencapai 750 Meter ke daratan.
Merajut Pukat menjadi salah satu aktivitas harian masyarakat nelayan di kawasan Desa Hagu Barat Laut, Lhokseumawe. Biasanya, selama proses menarik pukat, ada saja pukat yang mengalami kerusakan akibat gesekan dengan batu-batu laut. Oleh karenanya, pukat tersebut dirajut kembali sebelum digunakan pada esok hari.
Pukat Tarik itu sendiri adalah, merupakan alat tangkap yang berbentuk kantong yang panjangnya bisa mencapai dengan 750 Meter. Dioperasikan dengan tenaga manusia dengan cara menggiring dan menarik pukat yang direntangkan di laut ke arah pantai. Pukat ini hanya bisa digunakan pada pantai tak berkarang dan hanya boleh dilakukan di lokasi-lokasi tertentu yang telah ditetapkan oleh Panglima Laôt, yang disebut “lheun”.








Label: Aceh, BW, Human, Lhokseumawe, Potrait